• Breaking News

    BERITA MENARIK

    Info, Berbagai Info, Berbagi Informasi, Berita Menarik, Berita Menarik, Kabar Indonesia, Berita Dalam Negeri, DGPOKER

    http://picasion.com/

    Rabu, 05 April 2017

    Oesman Sapta Odang Akan Langsung Pecat Miryam Dari Partai Hanura Jika Terbukti Menerima Uang e-KTP

    Oesman Sapta Odang Akan Langsung Pecat Miryam Dari Partai Hanura Jika Terbukti Menerima Uang e-KTP | DGPOKER - AGEN POKER ONLINE

    Oesman Sapta Odang Akan Langsung Pecat Miryam Dari Partai Hanura Jika Terbukti Menerima Uang e-KTP
    Oesman Sapta Odang Akan Langsung Pecat Miryam Dari Partai Hanura Jika Terbukti Menerima Uang e-KTP

    AGENDG.COM - AGEN POKER ONLINE | Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi partai Hanura Miryam S Haryani diduga terlibat dalam kasus korupsi dana e-KTP. Ketua Partai Hati Nurani (Hanura) Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan akan langsung pecat Miryam dari Partai Hanura Jika terbukti menerima Uang e-KTP.

    DGPOKER - AGEN POKER TERPERCAYA


    Oesman Sapta Odang (OSO) akan menindak secara tegas Miryam bila memang terbukti campur tangan dalam kasus korupsi proyek e-KTP. Hal itu akan langsung dilakukan OSO ketika hakim telah membacakan keputusan berkekuatan hukum tetap terhadap Miryam.

    DGPOKER - CARA MENANG POKER


    "Jika nanti sudah ada ketetapan hukum ya jangankan Partai Hanura semua partai pun akan melakukan langkah-langkah dalam menyelamatkan partainya ya kan semua partai akan melakukan hal itu," kata OSO di Kompleks DPR MPR RI, Jakarta, Rabu (5/4).

    DGPOKER - POKER TERPERCAYA INDONESIA


    KPK dalam waktu dekat ini akan mengumumkan tersangka baru dalam kasus korupsi proyek e-KTP ini. Nama Miryam saat ini disebut-sebut telah ditetapkan sebagai tersangka baru oleh KPK.

    Kabar tersebut pun langsung ditanggapi OSO. Menurutnya, Hanura telah melayangkan panggilan terhadap Miryam.

    "Sudah saya sudah panggil dan dia harus segera datang dalam Minggu ini," tegasnya.

    Namun, hingga kini Miryam pun belum juga memenuhi panggilan tersebut. Miryam beralasan saat ini masih sibuk dalam menjalani persidangan.

    "Nah saya enggak mau maksa-maksa nanti jangan dilaporkan saya lagi memaksa-maksa Miryam begitu kan," ungkap OSO.

    OSO pun mengaku tak tahu menahu soal kesaksian Miryam yang sempat mendapatkan tekanan dari anggota DPR lain terkait kasus e-KTP.

    "Waduh saya mesti tanya, betul enggak ditekan," ucapnya.

    Dia pun mengaku tak tahu peristiwa tersebut lantaran baru menjadi Ketua Partai Hanura. Sehingga dia tak mau mengambil sikap tanpa mengkonfirmasi kebenaran peristiwa itu.

    "Saya baru di Hanura ini. Saya belum tahu kejadian ini. Saya baru dengar lantas tiba-tiba dipaksakan harus saya menjawab yang di mana saya enggak tahu. Kalau saya salah langkah nanti l dikatanya saya enggak negarawan," tutupnya.

    Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka peluang menjerat mantan anggota Komisi II DPR Fraksi Hanura Miryam D Haryani dalam kasus dugaan korupsi mega proyek e-KTP. Namun, proses penetapan tersangka itu masih berjalan dan belum bisa ditentukan waktunya.

    "Kita belum bisa menyebutkan tersangka baru, karena prosesnya sedang berjalan untuk kepentingan pengembangan perkara," kata Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Jakarta, Senin (3/4).

    Febri mengatakan, saat ini penyidik tengah membahas penerapan pasal terhadap Miryam. Kemungkinan, KPK akan menjerat Miryam dengan pasal 21 atau pasal 22 Undang-undang (UU) Tipikor.

     
    "Apakah penerapan Pasal 21 atau Pasal 22 UU Tipikor? Nah itu sedang kita bahas secara intensif saat ini," ujar dia.

    Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum KPK meminta Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjerat Miryam sesuai 174 KUHAP karena dia dianggap berbelit-belit dan tak konsisten memberikan keterangan dalam persidangan Irman dan Sugiharto.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Fashion

    Beauty

    Travel