Cara Aman dan Mudah Mencegah Virus "Ransomware" WannaCry |
Virus WannaCry tidak pandang bulu saat menyerang korban. Kemarin, WannaCry menyerang komputer di dua rumah sakit Jakarta yakni Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais polanya adalah mengunci komputer dan mengenkripsi semua data.
WannaCry disebar untuk mengunci semua aktivitas komputer anda sehingga tidak bisa di buka kecuali pengguna komputer tadi mengirimkan ‘tebusan’ senilai USD 300 dengan mata uang Bitcoin kepada pemilik virus.
Kejadian serupa terjadi juga di Inggris, di mana setidaknya 16 rumah sakit menjadi ganasnya korban WannaCry. Hanya dalam waktu kurang dari dua hari sejak Jumat kemarin, sang ransomware sudah menyebar ke 150 negara dan menginfeksi puluhan ribu, kalau bukan ratusan ribu, sistem komputer.
Dibanding ransomware lain, WannaCry lebih canggih dan berbahaya. Ransomware ini tak butuh campur tangan pengguna untuk bisa menginfeksi komputer. Yang diperlukan untuk menyebar hanyalah koneksi ke jaringan.
Apa rahasianya? WannaCry memanfaatkan tool senjata cyber milik dinas intel Amerika Serikat, NSA, yang pada April lalu dicuri dan dibocorkan oleh kelompok hacker bernama Shadow Broker. Tool bernama “EnternalBlue” tersebut memanfaatkan celah keamanan di sistem operasi Windows lewat eksekusi remote code SMBv1.
Begitu berhasil masuk ke satu komputer di sebuah lingkungan kantor yang terhubung dalam jaringan LAN, worm dalam WannaCry secara otomatis akan mencari sendiri komputer lain di network yang rentan untuk diinfeksi.
88dg88 akan memberikan beberapa cara aman dan mudah mencegah virus ini :
1. Update OS dan Software Terbaru
Selain untuk menikmati berbagai fitur baru, update OS juga membawa perbaikan keamanan penting secara rutin. Pun demikian versi software. Karena seiring waktu, pada suatu sistem pasti bakal ditemukan celah keamanan. Hakcer bisa saja mengeksploitasi keretananan tersebut untuk melancarkan serangan seperti dengan menyusupkan ransomware. Jadi, pastikan kamu sudah menggunakan sistem operasi dan software versi terbaru.
2. Cabut sambungan LAN dan matikan Wi-Fi komputer untuk mencegah infeksi.
3. Waspadai tautan mencurigakan! Jangan sembarangan mengklik tautan yang ada di email mencurigakan atau pesan aneh dari temanmu baik dari Skype, WA, Messenger, atau Instant message app lain.
4. Selalu backup file penting di komputer dan simpan di tempat lain, jika memungkinkan di storage yang tidak terhubung ke jaringan atau internet.
5. Blokir Port 139/445 dan 3389.
6. Back Up Online dan Offline
Back up data tidak akan membantu jika kamu tidak melakukannya dengan benar. Karena terkadang serangan ransomware juga bisa mengincar sistem penyimpanan back up.
Untuk itu, kamu bisa melakukan back up dua arah yakni offline dan online. Misalnya, kamu dapat back ke server lokal. Pastikan mereka offline dan tidak terhubung ke sistem desktop, sehingga mereka tidak rentan terhadap serangan.
Selain itu, kamu juga bisa menyimpan ke hard disk ekstrenal. Sementara, untuk penyimpanan online kamu bisa mengandalkan layanan cloud storage seperti Google Drive atau OneDrive.
7. Jangan Mengaktifkan Fungsi Macros
Tidak ada komentar:
Posting Komentar